Cerita Seks Mendapatkan Tubuh Gadis Cantik Dengan Bantuan Dukun

Simungilmanja ~ Siang itu suasana kantor PT. Argo Superindo begitu sepi. Di sebuah ruangan, di lantai dua, sang manajer, Pak Kadir namanya, tengah melamun. Sambil duduk dengan mengangkat kedua kakinya ke atas meja, ia terus saja berpikir.

Ya, ia memang sedang kasmaran dengan seorang gadis. Gadis itu tak lain adalah Bella, bawahannya sendiri. Bella memang cantik dan seksi. Di usianya yang baru mencapai 24 tahun, tubuhnya memang sempurna dan menantang birahi setiap pria yang memandangnya. Terutama dadanya yang terlihat amat membusung indah.

Bella ini sudah cukup lama bekerja di kantor itu. Ia kini menjadi Kepala Bagian Pemasaran dan Distribusi yang membawahi 50 orang karyawan. Berkali-kali Kadir mengajak Bella untuk makan malam, tetapi selalu ditolaknya. Berbagai alasan diutarakannya.

Capeklah, atau alasan lain, mungkin dia sudah punya pacar. Inilah yang membuat Kadir berpikir keras sejak tadi. “Hmm.. gimana caranya supaya ia bisa takluk di pelukanku..? Nah.. aku tahu sekarang.. Aku akan menemui orang itu nanti malam..” tiba-tiba Kadir teringat seseorang yang mungkin menjadi satu-satunya harapan untuk mendapatkan Bella. Dengan penuh semangat, ia mengemudikan mobilnya menuju sebuah hutan terpencil sekitar 18 kilometer dari rumahnya.

Rupanya, orang yang ia tuju adalah seorang pak tua yang tidak lain adalah dukun ilmu hitam. Namanya Mbah Saet. Orang ini terkenal di seantero kota itu sebagai dukun santet yang amat sakti. Apapun keinginan orang yang datang padanya pasti tercapai. Ia belum pernah gagal. Orang yang datang padanya tinggal memberinya upah, baik uang ataupun barang yang lain. Tidak jarang mereka menghadiahkan wanita untuk ditiduri oleh sang dukun. Tua-tua keladi, makin tua nafsunya makin jadi.

Saat Kadiir sampai di rumah tua itu, segera saja ia mengetuk pintu. “Siapa di situ?” terdengar suara Mbah Saet dari dalam. “Permisi, Mbah.. boleh saya masuk..?” teriak Kadir. “Ya, silahkan..” jawab Mbah Saet sambil membuka pintu kayu yang sudah agak reyot itu. Setelah disuruh masuk, Kadir langsung duduk di ruangan tengah rumah tua itu yang penuh dengan bau kemenyan. Bulu kuduknya terasa mulai berdiri.

Diperhatikannya seluruh isi ruangan itu. Memang menyeramkan suasananya. Ada tengkorak, kepala macan, kain-kain bergelantungan yang berwarna hitam dan merah darah, lalu seperti tempat pedupaan yang berada persis di hadapannya. “Ada perlu apa, Nak Kadir malam-malam kemari..?” tiba-tiba Sang Dukun bertanya. Kadir tentu saja kaget tidak kepalang. Ia tidak menyangka Mbah Saet mengetahui namanya.

Benar-benar sakti. “Eh.. anu Mbah.., saya butuh pertolongan.. saya suka dengan seorang gadis.. Bella namanya, kebetulan bawahan saya sendiri di kantor.. tapi saya selalu ditolaknya bila saya mengajaknya keluar makan malam.. Nah ini fotonya..” jawab Kadir dengan terbata-bata sambil mengeluarkan dari kantong kemejanya selembar foto seorang gadis berambut panjang sebahu yang amat cantik. “Oh begitu..” jawab Mbah Saet sambil memegang foto itu dan kemudian mengelus-elus jenggot putihnya yang panjang. “Bisa.. bisa.. tapi apa upahnya nanti kalo kau berhasil mendapatkan dia, heh..?”

“Jangan kuatir, Mbah.. Saya sediakan 150 juta rupiah buat Mbah.. dan kalo saya bisa mendapatkan dia malam ini juga, setengahnya saya berikan dalam bentuk cek sekarang juga.. Gimana Mbah..?” “Baiklah..” jawab si dukun, “Kalo begitu buka pakaianmu.. kau cukup hanya mengenakan celana dalam saja, lalu duduklah dengan posisi bersila di hadapanku..” Kadir pun menuruti semua perintah si dukun. Setelah itu, Mbah Saet kemudian membaca beberapa mantera dan menabur kemenyan di atas pedupaan di depannya.

Tidak lama kemudian, terdengar petir menggelegar dan lampu ruangan itu tiba-tiba padam lalu hidup lagi. Kadir pun kemudian memejamkan matanya. Saat itu juga, roh sukma Kadir seperti terlepas dari tubuhnya dan seperti melayang pergi ke luar rumah itu. Roh sukma Kadir yang setengah telanjang itu bergerak menuju rumah Bella yang berjarak sekitar 14 kilometer dari sana. Di rumahnya, Bella tengah berusaha tidur. Ia mengenakan daster putih yang amat transparan. Di baliknya, ia tidak mengenakan apa-apa lagi.

Payudaranya yang berukuran 38 jelas terlihat, demikian juga dengan bulu-bulu kemaluannya yang menghitam. Setiap malam, ia selalu tidur dengan cara begitu. Ia merasa gerah karena panasnya udara yang terus saja menaungi ruangan kamarnya. Tiba-tiba saat ia ingin terlelap, berhembuslah angin yang terasa menusuk sum-sum tubuh. Ia terbangun. Jendela kamarnya tiba-tiba saja terbuka dan angin itu masuk. Dan memang angin aneh itu adalah terpaan roh sukma Kadir kiriman sang dukun.

Roh sukma Kadir bisa melihat posisi tubuh Bella tapi Bella tidak melihat apa-apa. Ia hanya merasakan terpaan angin aneh itu. Sekonyong-konyong seperti ada dua tangan kekar merobek baju daster Bella. Bella yang kaget menjadi ketakutan setengah mati. Ia berusaha melawannya. Tapi ia kalah cepat. Daster itu lebih dulu robek. Ia kini telanjang. Dan roh sukma Kadir dengan sengaja mendorong tubuhnya jatuh telentang ke ranjang. Dengan cepat roh Kadir mencium bibir, wajah, leher dan payudara Bella yang besar itu.

Bella berusaha melakukan perlawanan. Tapi ia bingung, sebab ia merasakan ciuman-ciuman itu tapi sosok yang menciumnya tidak terlihat. Beberapa menit kemudian, karena putus asa, ia menyerah. Roh Kadir kemudian membuka celana dalamnya. Lalu penisnya yang sudah membesar diarahkan ke mulut Bella. Karena sudah merasa terangsang oleh ciuman-ciuman itu, Bella pun mulai mengulum penis besar tegak yang tidak kelihatan tapi terasa wujudnya itu. Ia mengulum, menghisap-hisap, dan menjilat penis itu.

Kalau ada orang yang melihat Bella saat itu, pastilah orang itu akan mengira bahwa Bella sedang berpantomim dengan memperagakan gerakan oral seks. Tapi Bella memang merasa ada penis besar tegak sedang dihisap dan dijilat-jilatnya. Tanpa membuang waktu lagi, roh sukma Kadir segera membuka kedua kaki Bella. Tampak sekarang liang kewanitaannya yang sudah basah karena terangsang berat. Roh Kadir pun segera mengarahkan penisnya ke liang kemaluan Bella.

Dengan sekali dorongan, “Bless.. jeb.. bless..” masuklah penis besar tegak itu ke lubang senggama Bella. Bella terlihat merem-melek merasakan senjata aneh itu keluar masuk di liang ajaibnya. Darah segar pun mengalir keluar dari vaginanya. Darah perawan, karena memang selama ini Bella belum pernah berhubungan dengan pria manapun. Karena merasa keenakan, Bella pun mengimbanginya dengan menggerak-gerakkan tubuhnya ke atas, ke bawah dan berputar-putar.

Kemudian roh sukma Kadir pun mengangkat tubuh Bella dan menyuruhnya untuk menungging. Ia lantas menusukkan penisnya dari belakang. Dan penis itu pun masuk tanpa halangan lagi. Bella terlihat menikmati tusukan penis itu. Dan sejam kemudian, roh sukma Kadir pun seperti akan mencapai puncak orgasmenya dan ia pun menumpahkan maninya ke sekujur tubuh Bella yang saat itu telah tergolek tidak berdaya.

Setelah puas, roh itu seolah-olah terbang kembali ke tempat asalnya. Bella yang kemudian tersadar, menjadi bingung dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah terjadi. Tapi kemudian ia sadar bahwa sesosok makhluk tanpa bentuk telah menodainya dan ia tidak tahu siapa sebenarnya makhluk itu. Ia lantas menangis tersedu-sedu. Nasi sudah menjadi bubur.

Ya, keperawanannya telah hilang. Entah apa yang akan dikatakannya pada Dicky, pacarnya bila akhirnya mereka menikah suatu hari nanti. Sementara itu di rumah sang dukun, Kadir yang telah berpakaian lengkap kembali, tersenyum puas. “Terima kasih Mbah.. Ini cek senilai 75 juta yang tadi saya janjikan.. Saya akan memberikan sisanya bila Mbah mampu membuat Bella menjadi tergila-gila pada saya..” ujarnya dengan senyuman licik di wajahnya.

Baca Juga : Cerita Seks Aku Menginginkan Tubuh Pacar Abangku

“Oh.. itu gampang.. telan saja telur empedu rusa Kalamujeng ini.. dijamin besok pun gadis itu akan kau nikmati lagi kesintalan tubuhnya..” jawab si dukun sambil mengambil sebuah benda mirip telur hijau kecil dari kantong jubah lusuhnya. Tanpa pikir panjang lagi, Kadir menelan telur itu. Keesokan harinya, apa yang dikatakan Mbah Saet benar-benar terjadi.

Saat suasana kantor pagi itu belum terlalu ramai, pintu kantor Kadir diketuk seseorang. Ketika Kadir menanyakan siapa yang mengetuk, suatu suara lembut berujar, “Maaf Pak.. saya ingin berbicara sebentar dengan Bapak..” Mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Kadir. Ya, itu suara Bella. Inilah kesempatan yang ia tunggu-tunggu.

Dengan bergegas ia membuka pintu itu, dan ternyata benar. Bella tampak cantik berdiri di sana dengan mengenakan rok mini. Sebuah senyuman genit tampak di wajahnya. Tanpa membuang waktu lagi, Kadir menarik tangan Bella. Ia lalu membawanya ke sofa besar di pojokan ruang kantornya itu. Dengan cepat ia mencium bibir Bella dan Bella pun membalasnya dengan semangat. Tangan Kadir pun segera menggerayangi tubuh mulusnya. Pertama-tama yang dituju adalah tentu saja buah dada besarnya.

Dibukanya kancing kemeja Bella, lalu disingkapkannya BH-nya, dan segera saja payudara itu diremas-remasnya tanpa ampun. Bella tentu saja menggelinjang hebat. Lalu ia dengan inisiatif sendiri membuka semua pakaiannya. Melihat itu, Kadir tak mau kalah. Penisnya sudah tegang seperti siap untuk berperang. Tanpa disuruh lagi, saat keduanya sudah telanjang total, Bella jongkok dan meraih penis itu untuk dikulum, dihisap-hisap lalu dijilatnya sambil membelai-belai kantong zakar Kadir.

Kadir merasakan kenikmatan surga dunia yang tiada taranya. Kepala penisnya dijilat-jilat dengan penuh nafsu oleh Bella. Setelah penis itu benar-benar tegak, kini giliran Kadir yang mencoba membuat Kadir terangsang. Diciuminya bulu-bulu kemaluan Bella, lalu lidahnya dengan sengaja dijulurkan ke dalam vagina Bella sambil berusaha menarik-narik keluar klitorisnya.

“Uuhhh.. aahhh.. oohhh.. aahhhh.. aduh nikmatnya.. Terus Pak.. terus..” kata Bella dengan tangannya memegang kepala Kadir yang kini sedang bergerilya di pangkal pahanya. “Masukin sekarang aja, Pak.. kumohon, Sayangku..” Mendengar itu, Kadir segera mengajak Bella bermain di atas meja kantornya yang cukup besar. Kadir rebahan di sana dan Bella langsung naik ke atas pahanya.

Posisi mereka berhadapan. Dengan penuh kelembutan, Bella membawa penis Kadir yang sudah tegak dan besar itu ke liang kenikmatannya. Dan ia pun dengan sengaja menurunkan pantatnya Dan, “Bless.. bless.. jeb.. ooouh..” penis itu tak ayal lagi masuk separuhnya ke lubang kemaluan Bella. Sementara Bella terus saja naik turun di atas pahanya, Kadir segera dengan posisi duduk meraih payudara Bella dan mencium serta menghisapnya seperti seorang bayi yang sedang disusui oleh ibunya.

Setengah jam berlalu, tapi permainan birahi mereka belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kemudian Kadir turun dari meja itu, lalu menyuruh Bella menungging dengan tangan berpegangan pada pinggiran meja itu. Penisnya yang kini telah basah oleh cairan vagina Bella kembali diarahkan ke lubang senggama Bella.

Dengan sekali tancap, penis itu masuk. “Bless.. bless.. sluup.. plak.. plak..” terdengar bunyi daging paha keduanya bergesekan dengan keras. Tiba-tiba saja, kedua mata Kadir terbeliak yang berarti ia sebentar lagi akan ejakulasi. “Di dalam atau di luar, Bel..?” tanyanya di tengah-tengah puncak nafsunya. “Di dalam aja deh.. biar nikmat, Paak..” jawab Bella seenaknya. Dan benar saja, “Crooot.. croooot.. crooot.. croooooottt..” sebanyak enam kali semprot, mani Kadir keluar di dalam liang senggama milik Bella. Sisa-sisa mani yang ada pada kepala penis Kadir, kemudian dibersihkan oleh Bella dengan lidah dan mulutnya. Bahkan sebagian di antaranya ada yang ditelan olehnya.

Keduanya kemudian saling melemparkan senyum puas. Sejak itu, Kadir dan Bella menjadi sepasang kekasih. Dimana pun mereka memiliki kesempatan, mereka selalu berhubungan seks. Sampai saat itu, Bella tidak pernah tahu bahwa Kadir lah yang pertama memperawaninya melalui roh sukmanya. Memang hebat ilmu hitam si Mbah Saet.....

Domino Qiu Qiu, Domino99, DominoQQ, BandarQ, Situs Poker Online, Pokerace