Cerita Seks Berhubungan Badan Dengan Adik Kandung Secara Tidak Sengaja


Simungilmanja ~ Seorang anak laki-laki masuk ke dalam suatu klub sex rahasia yang mempromosikan hubungan seks antar saudara, tetapi hanya setelah telah berhubungan seks dengan saudarinya. Roni telah lama menantikan malam ini.

Semua orang selalu membicarakan tentang klub itu tetapi tak seorangpun akan mengatakan secara persis apa yang ada di dalam klub itu. Banyak isu yang mengatakan bahwa sering diadakan pesta sex dan berhubungan seks liar untuk anggota klub.

Pada usia ke 22, ia telah banyak memikirkan masalah sex. Ia juga telah banyak menjumpai para anggota yang seusianya sebaya dengannya atau sedikit lebih muda. Malam ini dia berniat untuk mendaftar ke dalam klub itu. akhirnya ia akan menemukan apa yang selama ini diperbincangkan orang.

Tak seorangpun akan menceritakan kepadanya tentang maksud mereka masing-masing. Bermacam-Macam pikiran jelek timbul dikepalanya ketika dia sedang duduk menunggu diluar ruang pertemuan itu. Sampai kemudian mereka memanggilnya untuk masuk keruang tersebut. Ruangan pertemuan itu terletak diluar ruang tidur pimpinan club.

Ia bisa dengar pergerakan dan tertawa genit yang berlangsung di dalam kamar tersebut. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia mendengar suara wanita seperti itu. Ia melihat pada dirinya sendiri. Ia telah mengenakan pakaian persis seperti apa yang telah diperintahkan, sepasang celana dan kemeja dan telanjang kaki tanpa mengenakan sepatu.

Via adiknya yang berusia 19 tahun melihatnya ketika dia pergi dan bertanya mau pergi kemana. Dia hanya mengatakan kepadanya agar tidak mencampuri urusannya dan kemudian pergi tanpa mengatakan apapun kepada adiknya yang cerewet itu.

Gagasan untuk melakukan pembuatan itu datang dari para tetangganya. Ia pikir sebaiknya segera bangun dan meninggalkan tempat itu. Akan tetapi sudah terlambat, pintu telah terbuka dimana Vandal Sang pemimpin muncul dihadapannya. Ia berdiri dengan mengenakan celana pendek memegang topeng Halloween plastik. Vandal kemudian menghampirinya.

“Buka pakaianmu dan pakai ini.” katanya sambil memberikan topeng itu.

Roni tidak dapat menolak. Tapi dia ragu-ragu untuk melepas semua pakaiannya. Ada orang lain disana yang bisa melihatnya telanjang bulat. Tidak pernah sebelumnya ada orang yang melihatnya telanjang, kecuali, dia duga suatu ketika Via pernah mengintipnya, tapi dia adalah adiknya sehingga tidak pernah diperhitungkan.

Vandal melihat keraguannya.

“Jika kamu tidak ingin masuk klub, aku tidak memaksanya.”
“Tidak, aku benar-benar ingin masuk,” kata Roni segera sambil melepas bajunya.

Vandal tersenyum melihatnya.

“Bagus, segera buka pakaianmu dan pakai topeng.”

Roni segera melepas semua pakaiannya, ia tidak ingin mengambil resiko buat keanggotaan klubnya. Kemudian dia berdiri didepan Vandal tanpa sehelai benangpun kecuali topeng.

Vandal melihat kebawah kearah kemaluan Roni dan tersenyum kecil,

“Kita akan memperbaikinya segera, ayo masuk kedalam!”

Roni mengikuti sang pemimpin masuk kedalam kamarnya. Laki-laki anggota klub lainnya ikut masuk, Ada 8 orang didalam kamar itu, semuanya hanya memakai celana pendek. Dan dia segera melihat bahwa diatas tempat tidur ada anak lain yang juga memakai topeng, dan selimut menutupi tubuhnya sehingga dia tidak tahu siapa dia.

“Ini ujian buatmu!” kata Vandal. Roni melihat kearah sang pemimpin yang berjalan ke tempat tidur. “Kamu harus lakukan apa yang kita perintahkan. Pertama, kepada semua diruang ini, kalian tidak boleh berbicara apa-apa sampai semuanya selesai.”

Vandal memegang ujung sudut selimut dan pelan-pelan menariknya. Roni segera dapat melihat kemulusan kulit yang hanya dimiliki seorang gadis. Kemudia ketika ia melihat dengan jelas sepasang bukit dada kecil yang menggairahkan, penisnya pun segera bangkit.

Ia merasa batang penisnya menjadi lebih keras dan lebih keras lagi ketika melihat semakin banyak bagian tubuh telanjang anak gadis itu. gadis itu tiba-tiba merasa malu dan segera menutup sepasang buah dada kecilnya itu dengan lengan tangannya.

“Kamu harus tetap terbuka jika kamu ingin masuk kedalam klub.” Kata Vandal yang dapat didengar oleh Roni dengan jelas.

Dan gadis itupun segera menurunkan tangannyanya. Roni tiba-tiba mernyadari bahwa ia bukan satu-satunya yang akan diproses masuk ke dalam klub malam ini.

“Kemari kamu.” Kata Vandal kepada Roni.

Roni segera mendekat dan berdiri disamping Vandal sehingga langsung berhadapan dengan tubuh telanjang itu. Dari lekukan tubuhnya itu menunjukan dengan bahwa tubuh anak gadis itu baru mulai berkembang. Roni benar-benar terpesona melihat tubuh yang sangat menggairahkan ini. Ini adalah juga untuk pertama kalinya ia melihat seorang anak perempuan yang telanjang secara nyata. Ia merasa akan orgasme hanya kerena melihat kemolekan tubuh gadis ini.

Vandal cukup waspada dengan keadaan Roni. Dia tidak mau membiarkan terjadinya kegagalan pada proses upacara ini, maka segera memberi instruksi yang berikutnya nya. “Aku ingin kamu segera orgasme diatas dadanya.”

Kedua-duanya Roni dan anak perempuan saling berpandangan dengan shock.

“Okay, kamu sudah berjanji akan mengikuti perintah kami, segera lakukan itu!” Roni memang sudah merasakan bahwa penisnya sudah berdenyut-denyut nikmat sebagai tanda bahwa orgasmenya sudah tidak lama lagi, segera mengangguk kearah sang pemimpin, kemudian kembali melihat kearah tubuh anak gadis yang sangat menggairahkan itu, sambil menggusap-usap batang penisnya.

Si gadis cuman bisa diam terbengong-bengong tidak tahu harus melakukan apa. Dan gadis itu mulai tegang dan terangsang melihat anak laki-laki asing yang sedang melakukan onani didepanya. Tanpa disadarinya, tanganya mengusap-usap kulit tubuhnya yang mulus, dan beberapa saat kemudian beberapa kali semburan yang cukup kuat dari sperma Roni menimpa sepasang bukit dadanya yang baru mulai mengembang itu.

Kejadian itu membuatnya jijik dan sekaligus menggairahkan perasaan birahi gadis ini. Cairan sperma berwarna putih susu yang kental dan lengket itu sepertinya membuat gairah gadis ini semakin membara, juga kepada anak laki-laki asing yang demikian bergairah sehingga orgasme hanya karena melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu.

“Ambil sperma itu dan usap-usapkan ke vaginamu sampai kamu juga orgasme.” Perintah Vandal pada gadis itu. Sekali lagi keduanya terkejut dan saling pandang. gadis itu membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi segera dipotong Vandal. “Ingat instruksi yang pertama, tidak ada yang boleh bicara!”

Pertama-tama gadis itu benar-benar shock, akan tetapi kemudian mulai mengikuti perintah Vandal dengan patuh, meraup cairan sperma di dadanya dan mengusapkannya ke vaginanya dan digosok-gosokkannya ke celah-celah vaginanya.

Dia memang pernah melakukan onani seperti tu, kadang-kadang juga dengan menggunakan minyak baby oil, tapi tidak pernah terbanyang dalam pikirannya bahwa dia akan menggunakan cairan sperma untuk beronani sampai orgasme.

Perasaan malu, takut dan bergairah saling berpacu dalam diri gadis ini tapi segera dilupakannya, dia segera berkonsentrasi untuk membuatnya mencapai orgasme tanpa perduli lagi bahwa hal itu bisa membuatnya hamil.

Baca Juga : Cerita Seks Memuaskan 2 Cewek Nakal

Roni juga benar-benar menikmati proses untuk orgasme gadis itu. Penisnya dengan cepat bangkit lagi. Ia kembali mengocok-kocok batang penisnya lagi, tetapi Vandal segera mencegahnya. Roni jadi gelisah dengan berkobarnya kembali gairah seksualnya, tapi dia menuruti perintah Vandal sambil menikmati pemandangan menggairahkan dari sesosok gadis dihadapannya itu.

Gadis itu sampai menggigit bibirnya untuk menahan agar dia tidak mengeluarkan suara. Gejolak gairah seksualnya benar-benar telah menyelimuti seluruh tubuhnya. Tubuhnya bergetar ketika setapak demi setapak dia mencapai puncak orgasmenya.

“Perhatikan baik-baik,” kata Vandal kepada Roni.
“Usahakan sekuatnya untuk menahan spermamu sampai waktunya nanti kau masukkan kedalam vaginanya dan jadilah ayah dari anak bayimu.”

Pernyataan Vandal semakin meningkatkan gairah seksual gadis itu sehingga akhirnya dibarengi dengan keluhan agak keras, tubuh gadis itu mengejang dan bergetar ketika dia mencapai puncak orgasmenya. Beberapa saat kemudian tubuh itu tergolek lemas.

“Sekarang aku ingin kamu mengambil keperawanannya seperti juga dirinya mengambil keperjakaanmu.”

“Hah?” seru gadis dari balik topengnya. Matanya melotot lebar ketakutan.

Roni tidak berkata apa-apa selain memandang Vandal dengan penuh keraguan. Vandal hanya mengibas-ngibaskan jarinya pada mereka berdua dan berkata lagi, “Kamu benar-benar ingin di menjadi anggota klub, ya kan?” kedua pasang remaja itupun saling pandang dan kemudian menggangguk hampir bersamaan.

Sang gadis segera membuka pahanya, yang memberikan tanda kepada Roni bahwa dia sudah siap. Roni melihat vagina itu berkilat basah oleh cairan spermanya. Pemandangan itu benar-benar semakin meningkatkan gairahnya, sehingga dengan ragu-ragu diusapnya dengan lembut bagian paling rahasia dari gadis ini. Mereka saling pandang, tapi masing-masing tidak bisa melihat perubahan mimik wajah mereka yang tertutup topeng.

Selama ini Roni tidak pernah menyentuh seorang gadis, ini pengalaman pertamanya bersama gadis ini, demikian pula si perawan ini. Benar-benar detik-detik yang sangat mendebarkan buat keduanya ketika penis Roni ditempelkan dan ditekan di gerbang liang kecil vagina itu. Tubuh mereka berdua bergetar seiring dengan deru napasnya yang semakin cepat. Sampai gadis itu mengerang tertahan ketika pelahan-lahan ujung penis Roni yang bulat melesak masuk keliang sempit itu.

Roni juga mengerang pelan ketika merasakan jepitan kuat diujung penisnya. Pemuda itu jadi semakin bersemangat menekan penisnya sampai tiba-tiba dia merasa ujung penisnya menabrak dinding keperawanan gadis itu. gadis ini ternyata juga masih perawan tulen seperti juga dirinya.

Roni benar-benar berjuang keras, disamping berusaha keras menjebol keperawanan gadis ini, dia juga berusaha sekuat tenaga menahan agar spermanya tidak muncrat dulu sebelum menyelesaikan tugasnya. Ini benar-benar perjuangan sulit buat Roni, karena jepitan dinding vagina gadis itu begitu kuatnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang sangat luar biasa, yang benar benar tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

gadis itu juga merasakan perasaan yang serupa. Disamping rasa sakit, dia juga merasakan kenikmatan yang teramat luar biasa sehingga dia tidak mampu lagi menahan diri untuk tidak desisan dan rintihan nikmat yang keluar dari mulutnya. Pinggulnya sampai terangkat-angkat menahan gempuran penis Roni.

Sesaat Roni menghentikan gerakannya. Dia perlu konsentrasi sejenak untuk segera menyelesaikan tugasnya. Mereka saling pandang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Roni melihat sorot mata gadis ini memohon dengan amat sangat agar dia segera menuntaskan tugasnya. Perawan ini benar-benar sudah pasrah sepenuhnya untuk menyerahkan keperawanannya apapun yang terjadi.

Roni menarik sedikit ujung penisnya, kemudian dengan tanpa memberikan aba-aba dia tekan dengan cepat dan kuat penisnya, tembuslah benteng keperawanan gadis ini. Pemuda ini tidak tega memandang mata gadis ini, dia yakin pasti gadis ini merasakan kesakitan, tapi ini adalah cara yang terbaik yang bisa diusahakan. Roni pun terus menekan penisnya sehingga seluruh batang penisnya tenggelam kedalam liang perawan itu.

Gadis itu sepertinya sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakit yang dideritanya, dengan penuh semangat dipeluknya tubuh pemuda itu, pinggullnya digerakkan kekiri dan kekanan mengimbangi gerakan Roni, sesaat kemudian keduanya menjerit keras hampir bersamaan ketika keduanya mencapai puncak orgasmenya yang paling dasyat.

Roni merasakan betapa spermanya berkali-kali menyemprot kuat didalam liang perawan itu. Kemudian kedua remaja ini terkulai lemas sambil berpelukan. Mereka dengan jelas mendengar dengan jelas betapa napas pasangannya masih memburu seperti baru selesai lari marathon.

Roni terkejut ketika melihat sekeliling, Vandal sekarang sudah telanjang bulat sedang ngentot adiknya Vania dengan buasnya, demikian pula anggota klub lainnya juga sedang ngentot dengan pasangannya masing-masing yang dia kenal sebagai keluarga mereka sendiri.

Tanpa dapat menahan diri lagi, Roni melepas topengnya sambil berseru,

“Apa yang sedang terjadi disini?”QQ TERBAIK
“Roni?” jerit tertahan gadis dibawahnya. Suara itu begitu sangat dikenalnya.

Dengan penis masih tertanam penuh diliang vagina gadis dibawahnya ini, dia buka topeng gadis ini. Ternyata dia adalah Via, adik perempuannya sendiri yang baru berusia 19 tahun. Dia benar-benar tidak memimpikannya untuk berhubungan seks dengan adiknya sendiri.

“Via!” hanya itu yang bisa muncul dari mulutnya. Kedua bibir mereka kemudian saling berciuman, saling mengunci dan menghisap dengan ganas, tangan-tangan mereka saling mengelus, meraba dan mengusap ketubuh pasangannya. Roni merasakan penisnya langsung tegang lagi, dan kembali pinggulnya digerakkan naik-turun. Via juga menjadi demikian bergairah, bahkan lebih dari tadi ketika pemuda itu memerawaninya.

Dipeluknya tubuh kakaknya dengan penuh kasih sayang, dan pinggulnya digerakkan kekiri-kekanan lebih cepat mengimbangi gerakan pinggul kakaknya. Kemudian mereka kembali tenggelam dalam arus birahinya, berhubungan seks dengan ritme yang lebih menggelora. Via sampai orgasme 7 kali lagi sebelum Roni mencapai orgasmenya yang ke 4.

Mereka benar-benar lupa akan keadaan sekelilingnya, dimana semua anggota klub juga sedang berhubungan seks dengan pasangannya masing-masing yang sekaligus juga keluarganya mereka sendiri. Tapi Roni dan Via melakukannya bukan hanya karena dorongan nafsunya, keduanya juga saling mengasihi dan mencintai sepenuh hatinya.

“Ini adalah rahasia terbesar dari klub ini!” kata Roni kepada adiknya.

“Ya.” Jawab Via,

“Ini juga merupakan rahasia terbesarku, karena akhirnya aku bisa memberikan kasih sayang dan cintaku kepadamu, Roni.”

Katanya sambil mengerling manja dan penuh kasih sayang. Lalu mereka melanjutnya berhubungan seks.


Share:

Cerita Seks Memuaskan 2 Cewek Nakal


Simungilmanja ~ Bermula dari keisenganku membuntuti mobil berisi dua cewek cakep yang baru keluar dari gedung perkantoran. Mereka pun tahu dan sempat terjadi kejar-kejaran, sampai akhirnya mereka kasih kode untuk mengikuti mobilnya dari belakang.

Sampailah akhirnya aku ke sebuah rumah mewah di perumahan elit. Setelah aku memasukkan mobil ke pekarangannya, aku memperhatikan mereka turun dari mobilnya, dan ternyata mereka bukan saja cakep, tapi juga sexy dengan pakaian kerja berblazer, rok mini dan sepatu tinggi.

Yang satu wajahnya lucu dan manis, dan kuketahui kemudian namanya Sasha. Sedangkan yang berwajah agak cuek dan sensual namanya Dila. Aku diajaknya masuk ke ruang tengah yang penuh dengan sofa dan berkarpet tebal itu.

“Kamu ngapain sih ngikutin kita?” tanya Dila membuka pembicaraan.
“Hhmmmm.., iseng saja..” jawabku santai.
“Oh iseng.., kalau gitu sekarang gantian kita dong ngisengin kamu. Sekarang aku nggak mau tau, kamu berdiri dan buka pakaianmu..,” kata Dila lagi yang membuatku kaget setengah mati.

Tapi karena penasaran, kuikuti saja kemauannya dengan membuka satu persatu pakaianku dan tinggal kusisakan celana dalam hitam ku.

“Tunggu apalagi..? Ayo lepas semua! Nggak usah malu deh, nggak ada siapa-siapa lagi di sini,” katanya lagi waktu ku celingukan ke sekeliling ruangan.

Kutarik pelan-pelan ke bawah celana dalamku hingga aku menjadi bugil total. Kulihat mereka yang tenang duduk di sofa menatap ke arah penisku yang masih belum bangun. Tiba-tiba Dila berdiri menghampiriku, dan menyuruhku berlutut di depannya. Aku mulai merasakan ada sensasi tersendiri dengan mengikuti perintahnya. Kelakianku mulai bangkit, apalagi dengan memandang kemulusan batang kaki indah milik Dila yang berada persis di depanku.

“Baru liat kakiku aja udah tegang tuh burung.., apalagi suruh ngeraba. Ayoh coba elus-elus kakiku..!” perintah Dila lagi.

Aku segera menuruti perintahnya dengan meraba sepanjang kakinya yang putih mulus itu, dari mulai mata kakinya terus ke atas hingga ke paha di bawah rok mininya.

“Eh, halus juga nih maennya,” kata Dila lagi sambil menarik tanganku dari pahanya.

Tiba-tiba Dila bergerak mengambil dasiku, menarik kedua tanganku ke belakang, dan mengikatnya erat-erat. Dengan terus berlutut dan tangan terikat, aku menyadari bahwa aku sudah seperti tawanan perang, namun justru membuatku makin penasaran untuk mengikuti permainannya. Benar saja, Dila kembali berdiri di depanku dan memberi perintah lanjutan.

Baca Juga : Cerita Seks Puas Menikmati Bercinta Dengan Pria Kuat Seks

“Sekarang nggak ada lagi tangan.., pakai bibir dan lidahmu..!” kata Dila sambil menarik kepalaku lebih dekat lagi ke kakinya.

Langsung kutelusuri keindahan kakinya, mulai lagi dari atas sepatunya terus naik ke atas dengan bibirku. Kulitnya yang putih mulus dan berambut halus itu benar-benar merangsangku, apalagi masih terasa harum bekas cream pelembut walaupun sudah seharian di kantor. Kupagut-pagut betisnya yang indah, terus naik ke belakang lututnya yang sempat membuatnya menggeliat kegelian.

Desahannya pun mulai terdengar waktu bibirku sampai ke pahanya yang padat tapi lembut itu. Dila bikin kejutan lagi, kali ini sebelah kakinya dinaikkan ke atas meja pendek di sebelahnya. Otomatis rok mininya makin tersingkap hingga jelas kulihat CD-nya mengintip di hadapanku.

Tangannya kembali menekan kepalaku ke arah pahanya dan ditahannya waktu bibirku mencapai paha bagian dalamnya, minta bibir dan lidahku mengusap dan menyapu kehalusan kulitnya. Pinggulnya makin menggeliat waktu kepalaku makin masuk ke rok mininya, dan kukecup halus CD bagian depan tepat di depan vaginanya yang ternyata sudah basah itu.

“Tarik CD-ku dengan gigimu, cepet..!” pintanya sambil menurunkan kakinya ke bawah lagi agar CD-nya dapat kutarik dengan mulut.

Begitu lepas, kali ini Dila makin bernafsu menaikkan kakinya lebih lebar lagi, dan kepalaku ditarik serta dibenamkannya di selangkangannya walaupun masih mengenakan rok. Aroma khas vaginanya makin membuatku bernafsu untuk menyapu dan menjilati semua permukaannya. Dila makin menggelinjang tak beraturan waktu kutusukkan lidahku di lubang vaginanya yang kuvariasi dengan sentuhan dan hisapan halus di klitorisnya.

“Jangan berhenti.., ayo lebih cepet lagi.., Aaaaaah.., Oooooohhh.. Eeemmmmmhhh..!” teriak Dila sambil menjambak rambutku kencang dan menekannya ke arah vaginanya yang makin membanjir dengan cairan segar.

Dikatupkannya pahanya kemudian dan membiarkan wajahku sesaat di selangkangannya untuk merasakan denyutan-denyutan orgasmenya.

“Sha.., giliran kamu nih..!” kata Dila ke sahabatnya yang dari tadi duduk di sofa memperhatikan permainan kami.

Sasha yang berwajah melankolis itu lalu menyuruhku duduk di sampingnya.

Dengan tangan masih terikat ke belakang, aku duduk di samping Sasha yang tiba-tiba bergerak memutar menghadap ke arahku dengan posisi berlutut, sehingga posisi pahaku berada di antara kedua pahanya. Posisi menantangnya ini membuat jantungku berdebar, apalagi waktu Sasha membuka pelan-pelan blazer dan baju dalamnya dengan gerakan erotis di hadapanku.

Terakhir dibukanya BH mininya dan dilemparnya ke karpet, lalu ditegakkannya badannya, sehingga buah dadanya yang bulat padat itu makin menjulang sempurna persis di depan wajahku. Belum habis aku menatap keranuman buah dadanya, aku dikejutkan dengan dorongan buah dadanya ke depan, sehingga wajahku terbenam di belahan dadanya.

Harum badannya yang bercampur keringat menambah nafsuku untuk menghirup seluruh jengkal kulitnya yang mulus, walaupun terkadang sulit bernafas karena dekapannya yang kuat. Waktu wajahku kumiringkan mencari putingnya, Sasha malah memiringkan badannya dan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, sehingga wajahku berada tepat di ketiak kanannya.

“Ayo ciumin ini dulu,” kata Sasha.QQ TERBAIK

Rupanya di situ juga salah satu area sensitifnya, dan aku dengan senang hati melaksanakan perintahnya. Memang aroma khas di ketiaknya yang alami itu membuatku semakin buas mencium dan menjilatinya. Sasha pun mendesah dan menggelinjang kenikmatan.

Setelah ketiak kirinya kulumat juga, Sasha meluruskan kedua tangannya ke depan dan menumpukan ujung tangannya pada bagian atas sandaran sofa. Wajahku kini tak berjarak lagi dengan buah dadanya. Digesek-gesekkannya putingnya yang merah muda mengeras itu ke wajahku.

“Tunggu apa lagi..? Jilat putingku..!” perintah Sasha sambil menyelipkan putingnya di bibirku.

Tak kusia-siakan perintahnya ini yang bukan saja kujilat-jilat dengan buas, tapi juga kugigit-gigit kecil dan kuhisap serta kukemot-kemot dengan penuh nafsu. Sasha makin menggeliat hebat merasakan jilatan lidahku di seluruh permukaan buah dadanya yang semakin licin oleh keringatnya itu.

Setelah cukup lama bibirku dipaksa menikmati kemontokan buah dada Sasha, terdengar suara Dila menyuruhku untuk turun dari sofa dan berbaring di karpet dengan posisi kepalaku berada di depan sofa. Sebelum aku turun, Sasha sempat melepas ikatanku dan juga melepas rok mini dan CD-nya. Juga kulihat sesaat Dila sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di tubuhnya. Penisku makin menjulang tinggi melihat tubuh-tubuh bugil mereka yang sempurna itu.

Walaupun tanganku telah bebas, namun kedua tanganku tetap telentang tak berdaya karena telapak tanganku ditekan oleh kedua kaki Sasha sambil duduk di sofa. Ketidakberdayaanku ini dimanfaatkan oleh Dila yang maju dan merundukkan badannya, sehingga membuat buah dadanya menggelantung tepat di atas wajahku.

DIla si cewe nakal kemudian membuatku gelagapan dengan menekan buah dadanya yang bulat padat itu ke wajahku. Seperti ke Sasha, aku terus disuruhnya melumat, menjilat dan menghisap putingnya bergantian sambil sesekali menindihkan buah dadanya di wajahku.

Setelah kedua bukitnya basah kuyup oleh cairan lidahku yang bercampur dengan keringatnya, Dila membuat kejutan lagi dengan mundur hingga kepalanya tepat berada di atas penisku yang berdiri tegak bak tugu itu. Sesaat kemudian amblaslah penisku ke dalam mulut sensual Dila.

“Aaaaaaahh..,” rintihku merasakan lembutnya bibir dan rongga mulut Dila si cewe nakal.

Namun rintihanku hanya sekejap, karena tanpa diduga telapak kaki Sasha sudah pindah dari tanganku ke wajahku, sehingga ujung jari-jari kakinya seperti membungkam mulutku. Perlakuannya ini malah membuat darahku semakin berdesir merasakan sensasi yang hebat,

apalagi Sasha memintaku untuk menciumi kakinya yang bersih mulus dan berkulit lembut itu sambil menggosok-gosokkannya di wajahku. Nafsuku kian menjadi merasakan aroma khas kakinya. Kuhirup dan kuciumi telapak kaki dan ujung jari kakinya dari bawah yang membuatnya kenikmatan.

“Buka mulutmu dan isep jari-jariku..!” perintah Sasha sambil memasukkan jari-jari kakinya yang mungil itu dengan menjulurkannya ke mulutku.

Mulailah kuhisap satu persatu jari-jari kakinya sambil memainkan lidahku di sela-selanya. Kaki Sasha mulai meronta kegelian, namun tetap kutahan dengan tanganku untuk tetap bertahan di mulut dan wajahku.

Konsentrasiku ke kaki Sasha memang terkadang buyar karena perlakuan Dila yang semakin liar melumat penisku, apalagi waktu kurasakan gelitikan lidah dan hisapan mulutnya di kepala penisku. Kadang-kadang aku imbangi juga naik turun kepalanya dengan goyangan-goyangan pinggulku.

Beberapa saat kemudian, mereka seperti kompak berganti posisi yang semakin menggila. Dila si cewe nakal jongkok di atas penisku, dan Sasha turun dari sofa langsung berlutut mengangkangkan pahanya tepat di atas wajahku. Penisku yang tegak kemudian terbenam di lubang vagina Dila, dan vagina Sasha dibenamkannya di mulutku.

Goyangan dan naik turunnya pinggul-pinggul mereka membuat sensasi yang luar biasa buatku. Desahan dan rintihan kenikmatan mereka yang bersamaan makin membuatku bertambah ganas. Pinggulku ikut menyodok-nyodok ke atas mengimbangi putaran-putaran pinggul Dila.

Sementara di atas, kusapukan lidahku memanjang dari vagina dan belahan pantatnya. Kadang ujung lidahku kuputar-putar di anusnya, kadang di seputar klitorisnya. Tubuh Sasha menggeliat-geliat dibuatnya, apalagi kuikuti dengan naiknya tanganku ke atas meremas-remas buah dadanya. Gerakan tubuh mereka semakin binal dan semakin menjadi di atas tubuhku bak pemain rodeo.

Tubuh Dila naik turun dengan cepat yang diikuti oleh Sasha begitu merasakan lidahku kutegangkan memasuki lubang vaginanya, sampai akhirnya terdengar teriakan mereka, “Aaaaaaaahhhh.. Oooouuuhhhh.. Eeeeemmmmhhh..,” bersamaan dengan menegangnya tubuh-tubuh mereka.

Cairan pun ada dimana-mana, di penisku maupun di wajahku hasil kerja keras mereka. Ah niatku yang mulanya hanya iseng malah balik diisengi oleh cewe nakal.


Share:

Cerita Seks Puas Menikmati Bercinta Dengan Pria Kuat Seks


Simungilmanja ~ Nama saya Gishell, umur 23 tahun, kulit putih bersih dan bentuk badan yang penuh lekuk (dada 36B, pinggang 28, pinggul 36,5 inch). Saya bekerja sendiri, mengelola pabrik keluarga dan orang tua saya sekarang tinggal di Singapore. Saya tinggal bebas sendirian di sebuah apartemen di daerah Jakarta Barat.

Saya selalu merasa agak berbeda sebagai wanita yang lahir di bumi timur ini karena saya sangat menikmati seks semenjak pengalaman pertama saya. Saya banyak membaca buku-buku erotis dan selalu terbuka untuk mencobanya. Bagi saya, menikmati seks adalah kesenangan yang ingin saya dapatkan setiap saat saya sedang mood.

Seks juga bagi saya tidak mesti dengan suami atau hanya pacar saja. Kalau lagi kosong, saya suka ke cafe-cafe yang bertebaran di ibukota ini sambil mencari-cari. Siapa tahu ada lelaki ganteng yang bisa menolong saya memuaskan nafsu yang besar ini.

Saya baru kenal Martin sekitar 2 bulan di suatu cafe dan baru saja tidur pertama kali dengannya awal bulan Maret ini. Pengalaman pertama dengannya sangat mengesankan karena ternyata Martin juga sangat liar di tempat tidur, saya seperti bertemu pasangan yang serasi untuk pertama kali, dan dia juga dapat bertahan cukup lama, malam itu saya 4 kali orgasme.

Hmm…, lumayan. Dan bagi Martin, malam itu dia mendapat ‘pengalaman yang tak terlupakan’. Saya tidak keberatan sama sekali dengan oral seks dan saya rasa telah melakukan tugas saya dengan baik. Martin seorang pengusaha, ia mengimpor sepatu dan tas dari Italy dan Spanyol. Kebetulan weekend kemarin Martin ada bisnis meeting di Italy, jadi saya di ajak juga olehnya ke sana.

Kami tiba di Italy jam 10.30 malam waktu setempat dan karena berjam-jam di atas pesawat plus perbedaan waktu jadi kami berdua langsung tergeletak di tempat tidur, kecapean. Pagi itu saya bangun lebih dulu daripada Martin. Saya suka memandang wajahnya yang sedang tidur, begitu tenang tapi tetap macho. Martin punya badan yang kekar, kulit agak kecoklatan, tapi yang paling saya suka dari wajahnya yaitu rambut di sekitar rahangnya, hmm…

Saya mulai mengelus rahangnya, terus ke leher dan dadanya (Oh ya, kami terbiasa tidur tanpa busana), sesudah itu tangan saya mulai turun ke daerah pangkal pahanya dan mengelus kemaluannya yang lembut terkulai. Puas dengan tubuhnya, saya bangun dan pergi ke kamar mandi. Saya sedang menggosok badan saya dengan busa bersabun ketika saya merasakan kehadiran Martin di belakang tubuh saya.

Baca Juga : Cerita Seks Ngentot Pacar Baruku Sang Perawan Murni

“Oww…, Martin, apa yang kamu lakukan…” kata saya, sambil saya bisa merasakan kemaluannya menjadi keras pas di atas belahan pantat saya yang putih dan bulat. Mungkin karena pemandangan itu juga dia menjadi sangat terangsang. Martin sering bilang bahwa pantat sayalah bagian terindah dari tubuh saya, putih, bulat dan nungging menantang, katanya.

Kemudian Martin mengambil busa dari tangan saya dan mulai menggosok badan saya. “Ssseeessshh…, santai saja, saya mau mandiin kamu” katanya. Kemudian Martin mulai menyabuni saya, seluruh tubuh mulai dari leher, terus ke dada saya…, dengan gerakan memutar Martin menggosokkan busa itu ke kedua bukit saya perlahan.

Puting saya langsung mengeras dan berwarna merah jambu kecoklatan tanda saya mulai terangsang, mata saya tertutup menikmatinya kemudian saya merasa bibir Martin sudah mengulum bibir saya dan kita saling berpagutan dengan hotnya. Saya ambil busa itu dari tangan Martin kemudian gantian saya yang menggosok seluruh tubuhnya.

Karena saya sudah terangsang, liang kewanitaan saya terasa panas, cepat-cepat kita bilas tubuh kami berdua kemudian saya menjilati puting Martin. Lidah saya bergerak memutari putingnya dan setelah keras, saya gigit perlahan sehingga terdengar erangan Martin.

Perlahan sambil dibawah pancuran saya berlutut di depan kemaluannya dan mulai menjilati kepalanya, saya gerakkan lidah saya mendorong lubang di kepala penisnya agak cepat sampai dia mengerang antara geli dan nikmat lalu saya masukkan semua penisnya di dalam mulut saya dan saya hisap dengan gerakan cepat.

Martin sangat suka kalau saya hisap penisnya dengan cepat dan kuat, “Ooooooh, Shell…, kamu hebat, ayo…, goyang, cepat!” Martin sudah mengerang sedemikian dahsyat, perlahan saya kurangi gerakan lidah dan sedotanku. Saya jilati lagi kepala penisnya lalu saya kejutkan dengan sekali isapan yang dalam dan keras lalu saya berdiri. Saya angkat kaki sebelah saya ke atas pinggangnya lalu saya pegang penisnya dan saya arahkan ke dalam liang senggama saya yang sudah basah sejak tadi…

Mulanya agak sulit masuk karena liang kewanitaan saya agak sempit tapi Martin terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur sehingga basah kuyup liang kewanitaan saya lalu ‘Jleeeeeebbbb…’, masuklah semua kemaluan Martin ke dalam liang senggama saya sambil Martin mengangkat kedua kaki saya keatas pinggulnya.QQ TERBAIK

Aduh, enaak sekali rasanya bercinta dengan penisnya yang besar. “Ooooouuhhh Martin, nikmat sekali…, Aaaaaaaah…, goyang terus sayang, yang dalam sayang, aduh besar deh, nikmat ‘yang lagi, lagi” begitulah kita saling bergerak naik turun.

Saya tak mampu menguasai perasaan nikmat di dada sehingga erangan kenikmatan terus terdengar dari mulut saya. “Terus ‘yaaanag, terus hampir ooooh, hampir, lagi.. lagi.. oooooohhh, aku mau keluar, aku udah nggak kuat lagi… yeah, oooooohhh…, uuuuuuuuhhhhhh…, Aaaaaaaaaaaahh…”

Satu jeritan dahsyat saya lontarkan karena orgasme yang begitu intens dari Martin. Sementara Martin tidak sedikit pun melambatkan goyangan pinggulnya tapi justru mempercepatnya, saya tahu badan Martin sudah mulai bergetar nikmat.

Desah Martin, “Tunggu sebentar lagi sayaaaang, Oooooohhh, saya juga mau keluar. Oooouuuuhhh, Aaaaaahhh, kita keluarin barengan.. Ooouuhhhhh…, Aaaaahhh…, yes, yes,.. nikmat kan sayang? Tanya saya sambil terus menjilati daerah-daerah sensual Martin, sementara Martin agak menunduk mencari puncak bukit saya kemudian dihisap dan digigitnya dengan gemas. Lalu desahnya kemudian,

“Ooooouuuhhhh, aku mau keluar sayaaaang..”, lalu saya merasa aliran hangat di dalam liang kewanitaan saya, Martin sudah selesai juga. Oh ya saya lupa bilang bahwa kami sangat berisik kalau bercinta. Apakah mungkin karena kita berdua cukup ahli dan sama buasnya?

Kami lalu merampungkan kegiatan kami, membilas lalu saling mengelap badan dengan handuk.


Share:

Cerita Seks Ngentot Pacar Baruku Sang Perawan Murni


Simungilmanja ~ Pada sore itu waktu aku sampe dikantor aku disuruh leader ku untuk fotocopy, nah beranjaklah aku ke tempat fotocopy disebelah perusahaanku tersebut. Saat sampai di tempat fotocopy tersebut ada pemandangan yang gak biasa aku lihat yaitu sosok gadis seksi dengan paras lumayan cantik dan body yang sangat aduhai. Ternyata gadis itu adalah karyawan fotocopy tersebut. Pertama aku berlagak biasa saja walaupun sebenarnya aku ingin kenalan sama gadis itu. Setelah aku selesai fotocopy aku kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa cewek itu sebenarnya.

Keesokan harinya aku kembali ke tempat fotocopy tersebut berniat untuk mengajak kenalan gadis tersebut tapi dengan modus aku fotocopy. Dan tak kusangka ternyata gadis itu judes, aku mengajaknya berbicara tapi gadis itu diam saja. Kemudian timbulah dalam pikiranku untuk bisa menikmati tubuhnya yang seksi tersebut.

Beberapa hari kemudian aku bertanya pada teman kantorku ternyata ada yang kenal dengan karyawan fotocopy tersebut kemudian aku meminta no hp dan pin bbm nya. Ternyata gadis itu namanya Tiara, umurnya sekitar 21 tahunan. Lalu aku langsung nginvite bbm nya dan tak lama ternyata bbmku langsung diterimanya, tapi aku membiarkannya saja dulu.

Suatu malam di bbm nya Tiara memasang foto yang cantik banget kemudian aku mencoba menggodanya dengan bbm dan ternyata tak kuduga gadis itu membalas bbm ku dengan baik. Aku lantas berpikir ternyata gadis ini enggak judes, mungkin aja belum kenal maka terlihat judes.

Setelah beberpa hari aku bbm’an dengan Tiara aku beranikan diri untuk mengajaknya makan siang dan diapun ternyata mau. Lalu aku menjemputnya ditempat ia bekerja lalu aku menuju suatu rumah makan sederhana. Sambil makan aku bertanya “apa gak ada yang marah nih kalo kita makan berdua gini”, “aaahh gak ada, orang aku jomblo kok mas” jawab Tiara. Dalam hati aku berkata yes aku ada kesempatan. Selang 25 menitan kita selesai makan lalu aku mengantarnya kembali ketempatnya bekerja dan akupun kembali bekerja.

Seminggu kemudian waktu malam minggu aku mengajaknya keluar untuk makan malam. Aku mengajaknya disebuah cafe didaerahku. Aku bertekat untuk menyatakan perasaanku kepadanya malam itu entah diterima atau tidak. Disela-sela makan aku bercanda dengannya seolah kita sudah akrab lama. Obrolanpun aku juruskan menuju pernyataan cintaku padanya. Selesai makan tepatnya sebelum pulang aku menyatakan perasaanku padanya dan diapun diam sejenak mendengarkan pernyataanku tersebut. Akupun berpikir “waaah aku pasti bakal ditolak” dan ternyata tak sesuai dugaanku Tiara pun menerima cintaku. Perasaanku sangat bahagia sekali.

Setelah Tiara menerima cintaku akupun lantas mengantarnya pulang. Sesampainya dirumahnya terlihat rumahnya sangat sepi. Ternyata dia hanya tinggal dirumah berdua sama neneknya karena kedua orangtuanya berada diluar jawa untuk bekerja. Aku sampai dirumahnya sekitar jam 9.30 malam, belum malam-malam banget sih tapi aku memutuskan untuk berpamitan pulang, tapi ketika aku berpamitan untuk pulang ternyata Tiara malah menahanku untuk tidak pulang dulu, dia meminta agar aku menemaninya sebentar karena ternyata neneknya sedang ada dirumah om nya tidak jauh dari tempat tinggal Tiara.

Baca Juga : Cerita Seks Bercinta di Hotel Layaknya Bulan Madu

“Timbulah pikiran kotorku siapa tau aku bisa langsung menikmati tubuh Tiara”. Akupun mengiyakan permintaan Tiara dan menemaninya. Gurauan dan candaan pun menghiasi obrolan kita sampai2 tak sengaja tanganku mengenai payudaranya. Langsung candaan kita berhenti dan kita saling bertatap muka. Tanpa berpikir panjang aku langsung mendekatkan wajahku kewajah Tiara dan tak kusangka ternyata dia hanya diam saja seakan memberi tanda untuk aku segera menciumnya. Tak lama aku langsung mencium bibirnya, diapun membalas ciumanku dengan mesra. Lidahku mulai bergerilya didalam rongga mulutnya diapun membalas lidahku. Kita saling menikmati ciuman tersebut.

Tak lama tanganku mulai memegang payudaranya dan diapun diam saja, aku lalu meremas-remas payudaranya yang kutaksir sekitar 36B itu. Kurasakan penisku mulai tegang. Ciumanku mulai sampai keleher Tiara, aku sengaja membuatnya terangsang. Sambil berciuman aku memasukan tanganku untuk masuk kedalam kaosnya, dan masuklah tanganku. Besar sekali rasa payudaranya saat kupegang. Diapun mulai mendesis pelan. Aku semakin bernafsu, kupegang tangannya dan kuarahkan kepenisku yang sudah sangat keras sekali. Dengan tanpa kusuruh tanganya pun mulai meremas penisku.

Setelah kurasa kita berdua terangsang aku mulai membuka kaos yang dia kenakan dan bra biru yg dia pakai, aq menjilati puting susunya dia mulai merintih keenakan terus tanganku juga mulai masuk kedalam celananya mengobok-ngobok memeknya dengan jariku. Tiara lalu membuka resletingku dan mengeluarkan penisku dari celana dan dengan ganasnya diapun langsung mengulum penisku. Aku merasakan sangat nikmat sekali. Akupun membiarkanya menikmati penisku yang besar itu.

Setelah sekitar 5 menitan Tiara mengulum penisku, aku membuka celana dan celana dalam nya lalu aku rebahkan dia disofa. Perlahan aku mulai masukkan penisku kedalam memeknya “Jleeeeebb” penisku masuk liang senggamanya, sangat sempit dan ternyata Tiara masih perawan karena kulihat terdapat darah saat penisku menancap di dalam memeknya. Aku memaju mundurkan pelan-pelan.

“Aaauwwwwwhhhhhh..... Aaaahhhhhh....” desah Tiara. Aku terus memompanya “Plooook…Ploook…Ploook…”. Aq pandang wajah Tiara dia sangat menikmatinya. Setelah beberapa menit aku menarik tangannya dan meminta dia diatasku, diapun menurutinya. Dia terus bergoyang memainkan perannya diatas. Tak lama dia bergoyang Tiara berteriak lirih “Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…” akhirnya dia orgasme untuk yang pertama.QQ TERBAIK

Setelah aku merasa bosan dengan gaya itu lalu memintanya untuk nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam memeknya dari belakang. Kusodok secara cepat (aku berpikir agar aku segera keluar sebelum neneknya pulang). Tiara merintih “Aaaauuwwwwhhhh.....Sayaaank..pelaan pelaaaan” tapi aku tidak mempedulikannya aku terus menyodoknya dari belakang secara cepat sehingga terdengar suara “ploooook…plooook…plooook” sangat keras..

Kurang lebih 15 menit aku menyodoknya dari belakang, aku merasakan badanku bergetar, aku merasa melayang sampai terasa di ubun-ubunku. Dan akhirnya “Crooooottt…..Crooottth….Crooooootttttt…” tak terkira berapa kali aku menyemprot liang rahimnya dan aku membiarkan sejenak penisku tertancap di memeknya. Setelah itu kita saling berpakaian, kita membersihkan badan kita hanya dengan tisu yang ada dimeja tamu.

Setelah kita berpakaian aku melihat wajah Tiara terdiam murung, kemudian aku bertanya.

“kamu kenapa sayank? ”
“kenapa tadi keluarkan didalam,nanti kalo aku hamil gimana” jawab Tiara
“gak apa-apa sayank, kan Cuma sekali, besok-besok nggak aku keluarkan didalam lagi dech” jawabku meyakinkannya
“pokoknya kalau aku hamil kamu harus bertanggung jawab” cetus Tiara
“iya sayank, aku pasti tanggung jawab kok” jawabku agar Tiara merasa tenang
“janji ya sayankk” Tiara meminta janji
“iya janji sayank” jawabku sambil mengecup keningnya.

Tak berapa lama neneknya pulang diantar Om nya, dan aku berjabat tangan sambil aku berpamitan untuk pulang. Dan sesudah kejadian malam itu aku dan Tiara sering melakukan hubungan intim, baik dirumahku waktu rumahku sepi, baik dirumah Tiara, kadang weekend kalau gak ada tempat kita juga ke hotel untuk melampiaskan birahi kita berdua.


Share:

Cerita Seks Bercinta di Hotel Layaknya Bulan Madu


Simungilmanja ~ Dimana saat itu aku masih duduk di kelas satu SMA di salah satu sekolah swasta di kota kecilku, aku sangat senang untuk pertama kalinya masuk sekolah, dulunya aku mempunyai badan yang gemuk mungkin karena penyakit liverku aku menjadi kurus dan langsing, aku semakin pede saat mengenakan baju putih abu abu, dan pipiku tidak setembem kayak dulu sekarang wajahku menawan, panggil saja aku Nelly.

Pertama masuk, aku sudah mengenal hampir setengah kelas karena memang berasal dari SMP yang sama. Di belakang tempat dudukku ada segerombolan cowok. Diantaranya ada seorang cowok Yang lumayan tampan, putih dan menarik namanya Roni. Sering kali aku merasa dia sering memperhatikanku secara diam-diam.

Setiap hari aku berangkat dan pulang sekolah naik angkutan umum. Sampai suatu hari, seusai pelajaran tiba-tiba Roni mendekatiku. Dia menawarkan untuk mengantarku pulang. Kupikir dari pada naik kendaraan umum akhirnya aku setuju saja dia mengantarku. Ternyata dia juga sudah membawakanku helm.

Hari itu sehabis mengantarku pulang tiba-tiba cuaca berubah jadi mendung dan hujan. Aku pun menyuruh dia masuk ke rumah sambil menunggu hujan reda. Sejak hari itu kamipun jadi dekat. Setiap hari dia mengantar jemput aku walaupun sebenarnya rumahnya sangat jauh dari tempat tinggalku.

Pada hari Valentine karena kami sama-sama tidak mempunyai pasangan, dia menawariku untuk keluar nanti malam. Aku pun setuju. Pulang sekolah aku siap-siap, aku cuci rambut dan blow layaknya orang yang mau pergi berkencan, kupilih baju yang kuanggap paling oke. Kira-kira jam 17:20 dia datang menjemputku. Lalu kita berangkat ke bioskop.

Dan aku benar-benar tidak menduga ternyata di dalam bioskop dia menyatakan perasaannya kepadaku. Bagaikan di sambar geledek, aku pun mengangguk. Karena memang selama ini diam-diam aku telah merasa sayang padanya. Hubungan kami berlanjut terus sampai 3 bulan kemudian kita bertengkar hebat sekali. Lalu keesokan harinya dia meminta maaf padaku. Karena sekolah kami libur selama seminggu, kami pun merencanakan untuk menginap di luar kota.

Kemudian aku minta ijin kepada orang rumah karena yang ada di rumah hanya nenekku, aku pun bilang padanya akan ke luar kota selama 4 hari dengan teman-teman. Tentunya itu hanya alasan supaya aku bisa pergi. Sesuai waktu yang di janjikan aku menunggu Roni di rumah sahabatku. Kemudian kami pun berangkat ke luar kota di daerah pegunungan.

Baca Juga : Cerita Seks Diperawani Teman Baik Kakak Ku

Sesampainya di sana kami mencari penginapan yang sesuai lalu check in. Ruangan yang kami tempati tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Disana ada sebuah ranjang berukuran king size yang di sisi kanan kirinya terdapat meja kecil dan lampu.

Lalu ada satu set sofa dan meja. Disisi yang lain ada televisi lengkap dengan VCD playernya. Sementara di kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub dan shower. Walaupun tidak begitu bagus namun lumayan enak tempat tersebut.

Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Roni masih keluar untuk membelikan majalah dan cemilan. Aku Mandi dengan air hangat dan berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah menyala yang sengaja kubeli sebelumnya.

Warnanya yang merah sangat kontras dengan kulitku yang putih pasti akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.

Tak lama kemudian Roni kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.

Tak lama kemudian Roni keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya. Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar sexy sayang..” Diapun mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu pada kedua lututku.

Kubelai rambut Roni yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku.

Kurasakan ciuman Roni makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku yang kelihatan hampir tidak muat di dalam lingerie yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36C.

Kurasakan lidah Roni turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan lingerie-ku di bagian dada yang menyebabkan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan.

Dia meremas-remas dengan mesra buah dadaku sambil dipilin-pilin putingnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan yang kumiliki.

Aku pun mengerang, “Aaaaaaahh.. Ron.. kau pandai sekali menghisapnya.. aaaaaahh..” tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang dipakai Roni yang kubiarkan jatuh begitu saja. Dan dapat kulihat jelas kejantanannya yang panjang dan besar telah berdiri dengan tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Roni sangat besar, panjangnya mungkin hampir 14 cm, dan hal inilah yang mungkin membuatku selalu ketagihan untuk bermain seks dengannya.

Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap.

Kemudian kudorong tubuh Roni sampai dia terduduk di sofa, lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Roni mengerang, “Oooooohh.. sayaangg.. nikmatt sekalii..” Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.

Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Roni, makin lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, “Sayaaaang.. kamuu benar-benar hebat.. ooooooohhh..” Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Roni menegang,

“Aku mau keluaarr saayy.. akuu sudah nggaak tahann..” Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kejantanannya dan.., “Crooott.. ccroott..” Kurasakan air mani Roni memenuhi mulutku, langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Roni lemas sesaat.. Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia dengan pandangan sayu dan sexy. Tiba-tiba Roni mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang.

Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil mengerang, “Aaaaahh.. Ron.. nikmat..”

Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merahku yang sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku yang memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri.

Karena buah dadaku besar, aku tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Roni sedang sibuk di bawah sana, membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Roni, “Ayo.. sayaangg.. masukkan pelermu.. aku.. akuu..” rupanya Roni telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., “Jleeebb..” aku memekik,

“Aaaaauwwwwhh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat.

Belum sampai selesai kurasakan nikmat bulan madu ini, Roni sudah menggoyangkan batang kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih ingat seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama sehingga rasanya luar biasa nikmatnya. Goyangan Roni pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sangat keras menghujam di dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik,

“Ron.. Aaaaahh.. nikmat sekali sayangg.. pelermu emang nikmat..” Roni pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata,
“Ron.. aku mau keluarr sayaangg.. akuu nggak tahann..” dia pun berkata,
“Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Roni makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan,
“Aaaaaahhhh.. Sayaaang.. aku keluarr..” Kurasakan liang kewanitaanku sangat hangat. Tiba-tiba Roni menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, “Aaaaaaaahh.. akuu juga sayang..” dan,

“Crooott.. crooooott..” Air mani Roni kurasakan menyemprot dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku. Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata cinta bulan madu, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.QQ TERBAIK

Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat setelah tadi ber-bulan madu.

Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat Roni sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi.

Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat birahiku bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri. Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.

Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Roni mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.

“Aaaaaauwwwhh.. kamu nakal Sayang..” erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Roni sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dada ku sambil kami terus berciuman.

Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaaaaaahh.. sayaang..” dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian. Kemudian kami memesan bakso yang biasa mangkal di depan hotel tersebut.

Selesai makan kami nonton VCD yang memang sudah disediakan di sana. Waktu kami nonton film porno, kembali nafsu kami bangkit dan kami pun melakukan seperti yang ada di film. Seharian kami bisa bermain sampai Roni mencapai 8 kali orgasme dan aku sudah tak terkira lagi berapa kali orgasme. Ini kami lakukan selama 4 hari 3 malam. Benar-benar seperti orang yang sedang ber-bulan madu. Sampai pada akhirnya kami harus kembali ke kota kami.


Share:

Cerita Seks Diperawani Teman Baik Kakak Ku


Simungilmanja ~ Sebenarnya aku dilahirkan menjadi anak yang beruntung. Papa punya kedudukan di kantor dan Mama seorang juru rias / ahli kecantikan terkenal. Sering jadi pembicara dimana-mana bahkan sering menjadi perias pengantin orang-orang beken di kotaku.

Sayangnga mereka semua orang-orang sibuk. Kakakku, Kak Mayang, usianya terpaut diatasku 3 tahun. Hanya dialah tempatku sering mengadu. Semenjak dia punya pacar, rasanya semakin jarang aku dan kakakku saling berbagi cerita.

Saat itu Kak Mayang sudah di SMA kelas 3. Banyak teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga lho.., he.., he..) Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih.

Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi.... Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja.

Salah seorang teman kakakku, Kak Reymond namanya, sering sekali main ke rumah. Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full music. Kak Reymodn bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang tuanya sudah kenal cukup lama.

Saat itu hari Minggu, Mama, Papa, dan Kak Mayang pergi ke luar kota. Mpok Ina pembantuku pulang kampung, Pak Cecep tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena PR MTK ku menumpuk.

Tiba-tiba aku mendengar bunyi derit rem. Aku melihat Kak Reymond berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah keringat. ”Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana Kak Mayang?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi keluar kota. Aku dan Kak Reymond ngobrol di ruang baca sambil nonton TV. Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku.

Tangannya seringkali menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian. Aku protes, “Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak Reymond ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu persatu aku selesaikan PR-ku. “Ye..ye..ye.. Selesai..!”, aku menjerit kegirangan.

Baca Juga : Cerita Seks Pacarku Mengaku Diperkosa Olehku

Aku melompat dan memeluk Kak Reymond, “Makasih ya Kak Rey”. Nampaknya Kak Reymond kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa. “Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Reymond. “Apa itu? Coklat?”, kataku. “Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata.

Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat. “Uuuhh…, uuuhh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Reymond. “Clara sayang…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Rey sayang Clara”. Rasanya aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi.

Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai menikmatinya. Ciuman Kak Reymond begitu lincah di bibirku membuat aku merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain.

Kembali Kak Reymond mencium pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku. Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget! “Kak Rey…, kuat juga”.

Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Reymond mulai lagi menciumku. Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu dan ragu. Ciuman Kak Reymond terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai memainkan payudaraku.

“Jangan…, jangan…, aaaahhh…, uuuuhhh…”, aku berusaha menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan menggelitik putingku.

Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “Sseeessshhh…, Ssseesshh…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya CD saja yang masih terpasang rapi.

Kak Reymond kembali beraksi, ciumannya semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku.

Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak Reymond menelusup ke CD-ku. Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Tapi Kak Reymond lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”.

Aku menggelinjang dan menahan napas, “Kak Reymond…, Oouuuuhh.., Ooooohh…”, aku benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku. Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya telah berdiri tegang.QQ TERBAIK

Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja, aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.

Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Aaauwwwhh…, Aaaaahhh…”, aku menjerit. “Kak Rey, Jangan…, aaaaah…, ooooohh…, ssessshh…, jangan”. Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Aaauuwwwhhh…”, aku menjerit. “Aaaaaaahh!”, Terasa dunia ini berputar saking sakitnya.

Aku benar-benar sakit, dan aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Aaaaaaahh…, Uuuuhh…”. Walaupun rasanya (katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak Reymond secara perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan memuntahkan cairan putih.

Saat itu aku hanya terdiam dan termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa. Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah keperawanan ku. Aku meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak Reymond memelukku dan menghiburku, “Sudahlah Clara sayang jangan menangis, hadiah darah keperawanan ini akan menjadi kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.

Saat itu aku memang masih polos, pengetahuan seksku masih minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah keperawanan ku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang sama Kak Reymond tapi…,

Ternyata akhirnya dia menikah dengan cewek lain karena “kecelakaan”. Sejak itu aku jadi sangat benci sama dia.


Share:

Cerita Seks Pacarku Mengaku Diperkosa Olehku


Simungilmanja ~ Namaku Arka, aku seorang teknisi computer. Beberapa bulan yang lalu aku kenalan dengan seorang cewek yang bernama Risa. Dia, seorang gadis yang sangat cantik, tinggi, berkulit putih mulus dan berambut panjang. Dia tinggal di Pondok Indah, aku ketemu dengannya dalam suatu party di rumah temanku.

Dia sebetulnya masih akan mencuti studinya di Sydney, pada saat itu dia sedang liburan, jadi ia pulang ke Jakarta untuk beberapa bulan saja. Dia anak orang kaya, kamu bayangin saja, dia sekolah di Sydney dan rumah di PI. Orang tuanya seorang ekspotir kelas menengah.

Aku sebetulnya agak minder juga kenalan dengannya, Kamu bayangkan saja, mana ada sih orang tua yang sudah mati-matian sekolahkan anaknya di luar negeri terus akhirnya cuma jatuh di pelukan teknisi computer. Dia sebetulnya tidak sombong, dia mau mengerti tentangku, dan sebulan yang lalu dia telah resmi jadi pacarku.

Hubunganku dengannya sebetulnya tidak diketahui oleh orang tuanya. Jadi backstreet nih ceritanya. Aku sebetulnya cinta mati kepadanya, anaknya cantik, pandai gaul dan tidak sombong. Suatu malam dia menelponku, dia minta di temani karena rumahnya kosong (kedua orang tuanya ke luar kota), kebetulan malam itu aku juga sedang suntuk banget memikirkan masa depanku.

Malam itu juga tanpa basa basi lagi langsung aku pergi ke rumahnya di PI. Setelah aku sampai di rumahnya, ternyata benar, tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya. Sebetulnya aku curiga juga, kok rumah segitu besarnya masa sih tak ada pembantu atau penjaga seorangpun.

Ah peduli amat pikirku, yang penting malam ini, aku bisa berduaan dengannya. Malam itu dia kelihatan anggun banget, dia memakai terusan tipis dari sutra sehingga setiap lekuk tubuhnya yang indah dapat terlihat dengan jelas. Oh my God, apakah aku mimpi dan ketemu dengan bidadari? Ternyata malam itu sungguh terjadi, dia nyata di depanku dan aku tertegun sejenak menyaksikan karya Tuhan yang sungguh Indah.

Malam itu aku diajak untuk menginap di rumahnya, tentu saja tidak kutolak. Eh Malam itu juga dia mengajak tidur bersama, wah berani betul nih cewek, apa tidak takut aku makan? Malam semakin larut dan udara dingin mencekam, dia sudah mau tidur dan akhirnya akupun menemaninya tidur.

Wah, ternyata betul-betul gila nih cewek, ternyata dia tidak memakai apa-apa lagi selain terusan sutra warna perak itu, ketika dia naik ke tempat tidur, terlihat jelas puting susunya yang berwarna kemerahan. Ketika kita sudah ada di ranjang, dia bilang bahwa sebetulnya dia tidak lama lagi akan kembali ke Sydney untuk meneruskan studinya makanya malam ini dia ingin melepas rindu kepadaku.

Baca Juga : Cerita Seks Bersetubuh Dengan Gadis Nakal di Pantai

Setan juga nih anak, mana ada sih lelaki yang begitu bodoh menolak kalau ada seorang gadis cantik yang secara halus meminta untuk di cumbu, begitu juga aku, langsung saja kukecup bibirnya yang mungil lalu kuhirup air liurnya, dia tampak kesulitan bernafas. Setelah aksi cium-ciuman, kuhisap lehernya yang jenjang sampai menimbulkan cupang/tanda kemerahan dan diapun sepertinya sangat menikmati cumbuanku.

Waktu terus berputar, aku sekarang telah membuka terusan yang dipakainya dan payudaranya yang sangat ranum telah tersaji dan siap untuk di hisap, ketika puting susunya kuhisap-hisap, dia merintih-rintih tanda kenikmatan. Puting susunya aku hisap secara bergantian, kiri dan kanan, dan kadang-kadang aku remas-remas sampai dia menjerit.

Setelah puas memainkan payudaranya, aku lalu mulai menjilati pusar dan terus kurentangkan kakinya sehingga liang kewanitaannya merekah. Bulu kemaluannya jarang-jarang sehingga bibir kemaluannya kelihatan jelas masih indah seperti perawan. Sebetulnya aku baru kali ini melihat kemaluan wanita secara langsung, apalagi kemaluan seorang perawan.

Begitu kurentangkan kakinya, liang kewanitaannya merekah berwarna merah muda dan bagian dalamnya kelihatan ada segumpal daging yang biasa di sebut clitoris. aku nafsu banget, langsung saja kujilati liang kewanitaannya dan kugigit clitorisnya, dia menjerit sambil menekan kepalaku sehingga mulutku jadi rapat sekali dengan bibir kemaluannya.

Tak lama setelah itu, dia kejang-kejang sambil merintih, terus ada cairan bening kental mengalir dari liang kewanitaannya, baunya sedikit amis tapi tanpa pikir panjang langsung saja kujilat dan telan, ternyata dia telah orgasme. aku tidak jijik karena aku tahu bahwa dia masih perawan, jadi belum pernah di tusuk oleh orang lain sehingga masih bersih.QQ TERBAIK

Setelah dia orgasme, tampaknya dia lemas tak berdaya, terus langsung saja kubuka celanaku biar barangku yang dari tadi sudah tegang bebas. Tanpa meminta ijin darinya, langsung kutusukkan penisku ke liang senggamanya. Wah susah juga, liang senggamanya masih sempit, sehingga penisku harus kutekan kuat-kuat sehingga bisa masuk secara perlahan-lahan.

Ketika penisku mulai masuk, dia sepertinya senang sekali dan kelihatan seperti sangat menikmati permainan ini sehingga aku termotivasi lagi untuk memaju-mundurkan penisku. Aaaaaahh nikmat sekali, penisku seperti di pijat-pijat, gerakan maju-mudur yang kulakukan main lama makin cepat sehingga dia terhentak-hentak diatas ranjang.

Permainan itu aku lakukan sekitar 20 menit, lalu dia bilang bahwa dia mau keluar, lalu dia memeluk tubuhku erat sekali terus teriak kecil sambil mengendurkan pelukannya, oh terasa banget, liang kewanitaannya banjir lagi. Selang waktu 2 menit, ketika aku mau keluar, kutekan penisku dengan sangat kuat ke liang senggamanya sehingga air maniku keluar di dalam liang kewanitaannya.

Setelah sama-sama mencapai orgasme, lalu kutarik penisku dan kusodorkan ke mulutnya, ternyata dia langsung menjilati batang penisku. Oh nikmat, dia jilati sampai bersih. Setelah itu saya pun balas menjilati bibir kemaluannya sampai bersih.

Tak terasa waktu telah menunjukkan jam 7 pagi ketika aku bangun dari tidur, di garasi sepertinya ada bunyi mesin mobil, eh ternyata orang tuanya telah pulang, terus buru-buru aku pakai baju dan celanaku, aku lalu bangunkan si Risa, dan diapun terjaga dan kaget bahwa orang tuanya sudah pulang.

Aku sepertinya sudah tertangkap basah, motorku sudah kelihatan sama orang tuanya. Yah aku sudah pasrah, mau diapain juga aku terima saja. Eh sialan ternyata si Risa malahan membela diri dan bilang bahwa dia diperkosa olehku, kontan saja mamanya pingsan lalu papanya menelepon polisi, yah terus aku di penjara dan di hukum selama 1 tahun potong masa tahanan.

Sekarang aku hati-hati banget sama cewek, tidak mau melakukan kesalahan lagi, nikmatnya cuma sesaat, menderita 1 tahun gara-gara pacar ngaku diperkosa.


Share:

Cerita Seks Bersetubuh Dengan Gadis Nakal di Pantai


Simungilmanja ~ Minggu yang lalu, berdua dengan teman baikku, Ridwan, kita ber-weekend di Anyer. Kita tinggal di sebuah hotel di tepi pantai. Ketika kita berdua datang, tak banyak pengunjung yang ada, hanya dua orang turis bule. Sabtu pagi itu, aku berniat jogging di pantai dan ketika aku berada di lobby, aku berpapasan dengan empat orang perempuan nakal yang hendak pergi berenang.

Dalam hati, aku berkata akhirnya ada pemandangan bagus juga untuk week-end ini. Salah satu perempuan nakal itu, benar-benar membangkitkan nafsu seksku dan aku merasa dia tahu kalau aku tertarik padanya. Tingginya tak lebih dari 167 cm tetapi proporsi badannya sungguh bagus, payudaranya menantang demikian juga pinggangnya yang ramping dan pantatnya yang padat.

Dengan baju renangnya itu, kakinya terlihat jenjang dengan betis yang aduhai. Perempuan nakal itu berambut sebahu dengan sedikit cat berwarna pirang, kulitnya yang putih makin membangkitkan nafsu laki-lakiku. Ketika aku selesai jogging, dengan sengaja aku melintas di kolam renang.

Gadis itu duduk di pinggir kolam renang dengan kaca mata hitamnya, sementara teman-temannya berenang kesana kemari, dia hanya memainkan air dengan kakinya. Aku duduk di bar kolam renang dan memesan segelas es teh manis dan sandwich. Ketika aku memandang ke arahnya, dia secara sengaja menggosok-gosokkan telapak tangannya di kemaluannya, seolah menantang aku dan aku cuma bisa tersenyum kecil.

Dengan rasa penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk menikmati sarapan sandwichku saja. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba seseorang berdiri di sebelahku dan ketika aku menoleh, ternyata perempuan nakal itu sedang tersenyum manis dan berkata, “Haii… boleh saya ikutan nongkrong?”. Aku menyahut dengan sedikit gugup, “Oo.. boleh, dengan senang hati”.

Akhirnya kami berkenalan, perempuan nakal itu bernama Yuri dan dia bekerja di sebuah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Jakarta. Sarapanku telah habis tapi kami masih ngobrol kesana kemari dan akhirnya ketiga temannya ikut bergabung. Karena hari makin siang dan aku belum mandi pagi, aku pamit untuk kembali ke kamarku dahulu dan sebelumnya kuberikan nomer kamarku ke Yuri karena kami janji ketemu untuk makan siang.

Aku pergi ke kamarku dan mandi. Sebuah ketukan di pintu terdengar dan kupikir temanku Ridwan yang baru bangun mengajakku sarapan, dengan badan yang masih basah dan handuk terlilit di pinggang serta menggerutu kubukakan pintu. Ternyata bukan Ridwan yang ada di depan pintu, tetapi Yuri… dengan cepat aku meminta maaf karena menggerutu dan dia tersenyum dan berkata,

“Nggak apa-apa kok… Peter, aku cuma mau numpang mandi soalnya si Lia temanku itu kalau mandi lamanya bukan main, boleh kan?”. Aku persilakan Yuri masuk dan dengan bercanda aku menyahut, “Boleh ajaa… kalau perlu aku mandiin sekalian”, Yuri cuma tertawa dan mencubit bahuku.

Baca Juga : Cerita Seks Bercinta Dengan Gadis Yang Kuincar Sejak SMP

Aku masuk lagi ke kamar mandi, tetapi tiba-tiba saja Yuri menerobos masuk, “Yuri mau lho dimandiin” serunya. Kemudian dia membuka handuk yang melilit di pinggangnya, sementara itu penisku mulai ereksi. Aku sudah tak tahan lagi melihat perempuan nakal yang seksi ini, segera saja kupegang tengkuknya dan kucium bibirnya yang menantang itu. Yuri tidak melawan, malah dia membalas ciumanku dengan memainkan lidahnya dimulutku, tangannya melepaskan handuk di pinggangku dan segera meremas-remas penisku, akibatnya penisku makin mengeras dengan cepat.

Dengan tetap berciuman kulepaskan pakaian renangnya dan sekarang payudaranya yang menantang itu bebas untuk diremas. Yuri menggerakkan badannya untuk berjongkok dan aku kemudian mendudukkan badanku di closet. Dengan gerakan lidah yang ahli, Yuri menjilati batang kemaluanku, sementara jari jari tangannya bermain di rambut dan biji kemaluanku.

Jilatannya makin menggila dan akhirnya batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya, Yuri menghisap penisku seperti anak kecil mengisap es mambo. Ketika dia menghisap kepala penisku, jari-jarinya menggosok-gosok batang kemaluanku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan aku hanya bisa menggeliat dan meremas-remas rambutnya.

Beberapa saat kemudian, aku berkata, “Yuri, aku klimaks… Aaaahh” dan Yuri melepaskan mulutnya dari penisku tetapi tangannya tetap bergerak mengocok penisku, akhirnya air maniku muncrat keluar. Aku merasakan sensasi dan kenikmatan yang hebat.

Yuri berdiri di depanku dan melepaskan baju renangnya yang masih melekat di pinggangnya, sekarang aku benar-benar dapat melihat badannya yang putih mulus telanjang bulat di depanku. Dengan beralaskan handuk, Yuri merebahkan tubuhnya di lantai dan aku segera berjongkok diatasnya.

Payudaranya menjadi sasaran pertama kecupan bibirku, putingnya yang berwarna coklat tua kuhisap dan kumainkan dengan lidahku, sementara itu tanganku memainkan payudaranya yang lain secara bergantian. Kadang-kadang kupindahkan kecupanku ke lehernya yang putih jenjang, Yuri hanya menggeliat-geliat dan mendesah sensual. Kemudian tanganku mulai mencari sasaran lain, kuelus-elus dengan lembut liang kewanitaannya yang tertutup rambut yang tipis.

Jari tengahku mulai memasuki lubang kenikmatannya dan aku merasakan lubang yang mulai basah lembab, kudorong terus masuk jariku dan akhirnya kutemukan clitorisnya. Ketika kumainkan clitorisnya itu, Yuri menggelinjang dan menjerit kecil, “Uuuhhh.. Ooohh.. Ooooohh”, sementara bibir dan lidahku masih bermain di payudaranya yang makin mengeras.

Kubuka selangkangannya lebih lebar dan mulai kuciumi bibir kemaluannya sementara tanganku masih bermain dengan clitorisnya. Sesekali kutarik keluar jariku dan kujilati serta kuhisap liang kewanitaannya itu. Ketika kumasukkan jariku lagi, aku merasakan ada cairan meleleh dari dalam liang kewanitaannya.

Yuri makin menggelinjang dan kulihat dia mulai meremas payudaranya sendiri, erangannya makin keras terdengar, “Ouuuuhh.. Ooooohh.. Aaaaahh”. Kemudian kurubah posisiku menjadi 69, kuangkat pantatnya sedikit dengan kedua tanganku dan aku mulai memainkan lidahku di liang kewanitaannya. Yuri mengelus-elus penisku yang mulai ereksi lagi dan sekali-sekali aku merasakan lidahnya bermain di penisku.

Ketika lidahku mulai memasuki sisi dalam bibir kemaluannya, Yuri makin menggelinjang dan kadang-kadang kurasakan badannya menegang. Aku tidak mendengar erangannya lagi karena penisku yang telah tegang telah berada di mulutnya lagi. Kutekan lidahku di antara bibir kemaluannya dan aku merasakan badannya menegang, setelah itu aku merasakan penisku tidak lagi dihisapnya. Diantara desahannya, Yuri meminta aku segera menyetubuhinya, “Ouuhh… Eeeemmhh, Peter… ayo setubuhi aku, Oooouhh… “

Kurubah posisiku menjadi posisi push-up, selangkangan Yuri telah terbuka lebar dan dari liang kewanitaannya mengalir cairan yang hangat. Kuarahkan penisku ke liang senggamanya, dan kemudian kumasukkan penisku. Diperlukan sedikit usaha keras untuk memasukkan penisku ke liang senggamanya, setelah itu penisku merasakan sebuah liang yang halus, hangat, basah dan menjepit erat batang penisku. Kutekan masuk terus batang penisku sehingga biji pelirku beradu dengan bibir kemaluannya.

Kusetubuhi Yuri dengan gerakan yang stabil, penisku keluar masuk liang senggamanya yang makin membuat kita berdua tenggelam dalam kenikmatan. Bibirku bermain di payudaranya dan kadang-kadang bertautan dengan bibirnya. Penisku dilapisi cairan kenikmatannya dan ketika kutarik keluar, penisku terlihat mengkilap, bulu dan pangkal penisku juga dibasahi oleh cairan yang keluar dari liang kenikmatan Yuri.

Akhirnya kurebahkan tubuhku menindih tubuh Yuri, gerakan penisku keluar masuk liang senggamanya makin kupercepat dan tubuh kita makin keras bertaut. Aku mulai merasakan akan datangnya orgasme, kuperlambat sedikit tempo persetubuhan dan aku juga merasakan tubuh Yuri makin menegang, erangan dan lenguhannya makin keras saja. Beberapa kata-kata keluar dari mulutnya, “Terus dong masukin yang dalam… lagi, Oouuhh… tekan yang dalem Peter… Uuuuhh… lagii… Aaaaahhh… genjot Ter…”.QQ TERBAIK

Sementara bibir kita berciuman, aku tetap menyetubuhinya dengan bertenaga, penisku keluar masuk liang kewanitaannya yang masih menjepit erat batang penisku. Tak lama kemudian, Yuri menjerit, “Peteeeer…” dan aku merasakan tubuhnya menegang dan Yuri menjepit penisku semakin keras yang membuatku makin sulit menggerakkan penisku keluar masuk liang senggamanya, dan akibatnya gerakan penisku makin lambat.

Jepitan memek Yuri yang makin keras itu disebabkan dia mulai mencapai klimaks dan membuatku makin terangsang. Kugerakkan penisku dengan lambat-lambat tapi bertenaga, sehingga Yuri benar-benar merasakan clitorisnya bergesekan dengan penisku.

Aku merasakan sensasi yang hebat ketika tubuh kita berdua sama-sama menegang mencapai klimaks, kita berdua saling memeluk dengan erat. Aku merasakan payudaranya yang berisi terhimpit oleh dadaku, sementara penisku tertancap dalam-dalam di liang senggamanya yang menjepit keras.

Setelah beberapa detik tubuh kita menegang, penisku menumpahkan muatannya dan sesaat kemudian kita berdua terkulai lemas tetapi dengan kepuasan yang sangat hebat. Kemudian karena penisku masih tegang, kugerakkan lagi keluar masuk liang kemaluan Yuri dengan pelan dan lembut dan akhirnya kutarik keluar setelah melemas.

Kita berdua saling berciuman dan berpelukan, saling mengelus-elus tubuh yang berkeringat ini. Setelah itu aku membantunya membersihkan badan, menyabuni tubuh yang putih mulus itu dan membilasnya dengan air hangat. Kemudian setelah mengeringkan badan, kami berdua tidur dengan tubuh telanjang.


Share:

Cerita Seks Bercinta Dengan Gadis Yang Kuincar Sejak SMP


Simungilmanja ~ Saat itu aku masih sekolah kelas 2 SMK di Solo. Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku sebut saja namanya Vika. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan.

Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 5.30 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras.

Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan. Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.

“Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.
“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.
“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.

Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.

Dia keluar dengan menggenakan daster biru transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.

“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku.

Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? “Pake punyaku aja Ren, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar. Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.

“Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting bisa dipakai”, tanyaku.
“Boleh, tapi di lemari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.

Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Doraemon kepunyaannya. Saat dia membuka lemarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok.

Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri.

Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.

Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.

Aku mulai membuka resleting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster birunya. Sekarang hanya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku.

Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya. Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan.

Baca Juga : Cerita Seks ML Dengan Kakak Kelasku Yang Sedang Horny

Karena capek berdiri, aku tidurkan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut. Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Aaaaahhh.. Ren.. aku nggak tahan..”, desisnya.

Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.

Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan.

Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.

Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi.

Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Aaaah.. Oooooh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. “Ren.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat.

Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnya pun mulai menyapu duburku, “Ooooh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.

Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.QQ TERBAIK

Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya.

Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti.

Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku Vika si cinta pertama ku berteriak, “Aaawwwwh..”, aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan tekananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah perawan dan kutahan penisku di dalamnya.

“Sakit Vi?”, bisikku.
“Nggak apa-apa lanjutin aja Ren.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.

Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih. Kira-kira 8 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya Vika si cinta pertama ku mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika Vika berteriak, “Aaaahhh.. Ouuuhhh..”. Vika memejamkan matanya dalam-dalam.

Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Crott...crooott....croooootttt....”, spermaku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Rendy.. aku sayang kamu..”. Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10.30 malam. Aku bangunkan Vika yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang.

Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Vika tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.


Share:

Cerita Seks ML Dengan Kakak Kelasku Yang Sedang Horny


Simungilmanja ~ Perkenalkan nama gw Hendro dari kota Cikarang.
disini gw mw cerita tentang pengalaman pribadi gw waktu SMA.

Saat gw duduk di bangku SMA lebih tepatnya di kelas 2 SMA saat itu gw masih jomblo.
gw yang mukanya pas-pas’an dengan tnggi 171 cm (waktu kelas 2 SMA), menurut teman2 gw, gw itu mempunyai tubuh yang ideal.
gw yang hobi basket memang banyak cwe2 yang suka ma gw. meskipun gw orangnya cupu banget.

Saat itu jam istirahat sekolah, gw jajan di kantin sekolah yang berada di pojok gw ngeliat cwe yang menurut gw itu cwe emank cantik. Namanya Sisilia, doi kakak kelas gw, bodi si doi itu emank perfect banget.
toketnya yang pas menurut gw (sekitar 34B). Doi emank banyak yang suka di kelasnya.

Pertama gw beraniin diri berkenalan sama si doi.

Hendro : “hai kakak, boleh kenalan gk? gw Hendro. kalau boleh tau nama kakak siapa yah?”
Sisilia : “hai, gw Sisilia”.
Hendro : “kakak kelas apa?”
Sisilia : “kelas 3 IPA”
Hendro : “owh..kalo gw kelas 2 IPS kak”.

Langsung tanpa basa-basi gw mnta nomor HPnya.
Hendro : “oh iya kak..aku boleh minta nomor kakak gk??”
Sisilia : “hmm,,,gimana yah dek kita kan baru kenal, masa langsung minta nomor kakak sih?”
Hendro : “kan gw pengen jauh lebih kenal sama kakak”
Sisilia : ” ya udah ni nomor kakak, tapi jangan diksihin sama tmn2 kamu yah”.
Hendro : “siap kak, tenang aja bakalan aman kok”

*bel masuk bunyi
Sisilia : “ya udah kakak msuk dlu yah..”
Hendro : ” iya kak..makasih yah”
Sisilia : “iya sama2..”

Pulang sekolah gw sms aja si doi dan ternyata doi lagi maen bareng sama teman2 di sebuah pusat perbelanjaan di kota.
“hai kak, ni gw Hendro, kakak lagi ngapain?”
gak lama si doi bales sms gw. “lagi maen nih sama teman2 di mall, kamu lagi ngapain dek?”
gw bales lagi deh ” lagi nyantai aja kak..baru nyampe rumah capek bgt ni, hehehe..”
kali ini si doi balas agak lama.
“tuiinggg” hape gw pun bunyi, ternyata si doi bales sms gw. ” dek,, bisa jemput kakak gak? kakak mw pulang tapi ternyata tmn2 kakak udah dijmput sama cwonya”

wahhhh.. kebetulan si doi bilang gtu, padahal gw tadinya mw nawarin jemput si doi.
cepet2 gw bales sms si doi “siap kak,,tnggu aja disana, gw bakalan langsung meluncur kesana”

12 menit kemudian gw nyampe ditempat si doi, ternyta si doi udah sendrian.
gw basa-basi aja tnya sama si doi,
Hendro : “teman2 kakak pada kemana?? kok sendirian?”
Sisilia : “iya nih..temen2 udah pada pulang duluan, jadi kakak sendiri disini”
Hendro : “owhh…ya udah, katanya mw langsung pulang?”
Sisilia : “iya..kakak udah cape nih dek langsung pulang aja”
Hendro : “oke kak”

Sepanjang jalan menuju rumahnya kita ngobrol, ternyta si doi baru putus sama cwonya. (sinyal merah nih pikir gw)
sesampainya di rumah si doi, si doi nawarin gw untuk mampir kerumahnya.
berhubung gw haus, gw iyain aja.
rumah si doi gede banget, dan ternyata ortunya lagi gak ada dirumah, ayahnya lagi keluar kota dan ibunya lagi pergi.
Sisilia : “mau minum apa?”
Hendro : “air putih aja kak”
doi pun pergi ngambilin gw minum. sementara itu gw ngeliat2 di sekeliling ruang tamu si doi. gw ngeliat foto si doi, ternyata bener2 cantik banget si doi.
gak lama doi pun balik sambil bawa segelas air putih buat gw.
Sisilia : “dek..kakak tinggal mandi dulu yah..gerah banget nih”
Hendro : “iya kak,,gpp kok”

10 menit kemudian si doi balik lagi ke ruang tamu, disana gw udah setengah bete nunggu si doi mandi.
didalam hati gw, “lama banget yah mandinya”.
tapi rasa bete itu pun langsung ilang, pas ngeliat si doi datang dengan pakai celana hot pants dan tanktop berwarna biru.
didalam hati gw bicara ” seandainya gw bisa ngerasain tuh toket”

Baca Juga : Cerita Seks Bercinta Dengan Anak SMA Karena Perkelahian

Sisilia : “lama yah nunggu kakak mandi?”
Hendro : “gak kok kak, nyantai aja”
Sisilia : “kok belum diminum airnya? diminum donk..”
Hendro : “ohh..iya kak..”
Sisilia : “kakak sering ngeliat kamu pas kamu latihan basket di sekolah, keren yah kamu. coba kakak bisa basket, kakak ikutan latihan deh”
Hendro : “hehehe..biasa aja kok kak. ortu kakak pada kemana?”
Sisilia : “oh..ayah lagi keluar kota, trus ibu lagi pergi.”

doi anak tunggal, jadi si doi dimanja banget sama ortunya.
gw pun sedikit mengalihkan pembicaraan.

Hendro : “kakak kenapa putus?”
Sisilia : “udah gak cocok lagi dek sama cwo kakak”
Hendro : “hmm..begitu yah?” (gw iseng2 aja nanya lebih jauh lagi) “kakak kalo pacaran sama cwo kakak gimana aja?”
Sisilia : “hmm…gimana aja yah? paling cuma jalan2 doank, nonton, makan”
Hendro : “owh..begitu. kakak udah pernah ngerasain kissing belum sama cwo kakak??”
Sisilia : “emank kenapa dek?”
Hendro : “gpp kok kak, cuma tanya aja”

Tiba2 si doi langsung nyamperin gw, dan langsung aja cium bibir gw. woww..gw ngerasa kaget dan tanpa basa-basi pun gw maenin lidah gw di bibir si doi yang mungil dan tipis.
5 menit kita melakukan kissing, gw beranikan diri meraba dada si doi. waaww.....toket doi yang kenceng dan berisi itu pun sekarang berada di genggaman gw. si doi pun gak ada reaksi apapun.
sambil melakukan kissing gw terus raba2 toket si doi, doi pun mendesah merasakan nikmatnya remasan tangan gw di toketnya.
tiba2 si doi ngajak gw pindah ke kamarnya.
Sisilia : “pindah ke kamar kakak aja yuk, biar lebih leluasa”

Gw pun langsung aja ngikut si doi ke kamarnya. kamar si doi yang luas dan rapi, bikin gw gak sabar buat ngelanjutin pertarungan yang kita lakukan di ruang tamu.
si doi pun langsung mmbuka tanktop yg dy kenakan. tampak bra berwarna putih dan belahan dada si doi yang bikin gw ngerasa horny.
si doi pun langsung mencium bibir gw lagi, gw pun langsung membalasnya dan meremas2 toket si doi kembali.
tangan si doi pun meluncur ke celana jeans yang gw pake, dan meremas2 konti gw.
gak lama kami pun sudah dalam keadaan bugil.QQ TERBAIK

si doi pun bilang,
Sisilia : “langsung masukin aja yah de..kakak udah kepengen banget nih”
gw pun mengiyakan keinginan si doi.
Hendro : “iya kak” langsung aja gw ambil posisi MOT.“ Jleeeebbbb”
konti gw langsung amblas di dalam meme si doi. ternyata si doi udah gak perawan, tetapi memeknya masih rapat.

Gw genjot perlahan2 konti gw. si doi pun menggeliat merasakan nikmatnya genjotan konti gw di memeknya.
setelah 15 menit MOT gw langsung pindah posisi, gw ambil posisi doggy style.
“Jleeeeebb” nikmatnyaaa..surga dunia.
gw pun genjot memek si doi dengan perlahan-lahan, si doi pun mengeliat2 merasakan nikmatnya genjotan gw.
gak lama gw melakukan doggy style tubuh si doi mengejang dan mengeluarkan lendir kenikmatan.
gw pun makin semangat menggenjot memek si doi.
konti gw pun ingin mngeluarkan laharnya. gw cabut konti gw dan gw suruh doi mengulum konti gw. ternyata si doi gak keberatan.
sedotan doi terasa banget di konti gw. konti gw gak kuat nahan rasa ingin menyemburkan laharnya, dan “croootttttt croooottt croooottttt” air mani gw pun keluar di dalam mulut si doi.
Aaaaaaahh…nikmatnya..
si doi pun menjilat sisa2 air mani gw di mulutnya.

Lalu kami pun terbaring lemas di tempat tidur si doi.
gak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6.30 malam.
gw pun membersihkan diri di kamar mandi.
si doi pun bilang ke gw :
Sisilia : “makasih yah udah mw memuaskan kakak”
Hendro : ” iya sama2 kak”

gw pun pamitan pulang, sebelum gw pulang si doi mencium pipi gw.

Keesokan harinya gw sms si doi, gw minta kita ketemuan. ternyata si doi gak keberatan. Akhirnya kita ketmuan di sebuah mall, gw pun langsung aja nembak si doi.
dan si doi pun menerima gw jadi cwonya.
hubungan kita hanya berlangsung beberapa bulan aja, karena si doi udah lulus dan dy kuliah di universitas di jakarta.

Gw gak bakalan lupa pengalaman sex prtama gw sama kakak kelas gw tersebut.


Share:

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

New Post

Cerita Sex Bercinta Dengan Bapak Kost

Cerita Sex Bercinta Dengan Bapak Kost -  Pagi itu kulihat Oom Pram bapak kost ku sedang merapikan tanaman di kebun, dipangkasnya daun-daun ...

Cari Blog Ini

Archive

[recent]